22 Mei 2017

Embun dan Senja (indah pada masa.a)




Embun tak butuh warna agar daun jatuh Cinta. Senja pun tak perlu resah akan perginya mentari..
Begitupun kita apakah perlu mendekatkan jarak agar mencinta..??
Mengapa kita tak sibukkan diri dengan ketaatan pada sang Pencipta,
Kelak pasti akan ada waktu yang tepat, keadaan yang mengakhiri kesendirian kita.

Lepaskanlah..
Jika memang dia. Maka ia akan datang dengan cara yang sangat mengagumkan.
Yang tak terucap bukan berarti tak terasa, mungkin semuanya terlantun dikeheningan malam dalam bait do'a yang menakjubkan, maka jangan lelah berdoa. sampai Allah pertemukn do'a kita.

Bukankah itu lebih Indah saat kita menyandarkan semua harapan kita pada-Nya..
Maka kita tak akan pernah merasa kecewa. Sekenario Allah itu lebih dari sekedar Indah.

Jika ending tidak mempertemukan kita..
Bukan karena Allah tak kabulkan do'a kita, Bukankah kita berdo'a untuk diberi yg terbaik??
Allah lah yg maha tahu apa yang terbaik untuk kita.

Kita hanya mampu merencanakan tapi Allah lah penulis skenario tebaik untuk setiap hamba-NYA.
Teruslah perbaiki diri, pantaskan diri. Kita tak pernah tahu siapa yg tengah berjuang untuk kita?? sampai Allah putuskan jawaban dari do'a panjang yang terlantun

Lepaskanlah.. Untuk ketaatan yang membuahkan hasil yang abadi.
Sendiri itu bukan masalah, sendiri dalam ketaatan bukan kah lebih baik ketimbang bersama dalam namun dalam kemaksiatan.

Bersabarlah sobat..
Jodoh itu tak akan salah orang, ia akan datang di waktu yang tepat kepada orang yang tepat pula.
Menunggu adalah seni terindah yang tertunda
Sibukkanlah diri dengan hal yang positiv sampai kita lupa bahwa kita sedang dalam penantian panjang.
Hingga akhirnya kita merasa takjub dengan jawaban Illahi atas do'a yang selalu terlantun..

Ternyata do'amu dan do'anya bersatu.
Jika memang bukan ia..
Maka IKHLASKANLAH .






by. soMeOneDescription: 😊

19 Mei 2017

GPS to Jannah





Al-Qur'an GPS menuju Jannah..
Siapa yang pengen masuk surga angkat tangan…?
Hehe..jadi inget waktu kecil..,,Intinya, semua kita pasti pengen masuk surga, apalagi setelah tau..keindahan dan keelokan surga,
Nah,, ini kakak punya tips untuk kalian semua, GPS menuju jannah.


“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”.(QS. Taha : 123)

Panduan Hidup Orang Bertaqwa
Biar lebih mudahnya.., coba kita ibaratkan.., layaknya handphone ataupun laptop yang membutuhkan buku panduan, yang didalamnya berisikan tatacara tuntunan bagaimana mengoperasikan barang tersebut dengan baik dan benar.
Begitu juga dengan manusia, Allah turunkan Al-Qur'an sebagai hidayah bagi orang-orang yang bertaqwa, karena di dalam Al-Qur’an tersebut sudah jelas berisi tuntunan hidup yang telah di contohkan terlebih dahulu oleh Rosulullah SAW.

Membahas Segala Persoalan Hidup
Coba dehh kita tengok para salaf terdahulu..
Dalam salah satu kondisi yang di contohkan oleh para salaf ketika mereka bingung  (fifti-fifti) dalam merundingkan suatu permasalahan yaitu dengan cara kembali kepada Al-Qur’an Al-Karim.
Tentu kita sudah yakin dong..,bahwa di dalam Al-Qur’an telah membahas segala problematika kehidupan manusia. Mulai dari hal-hal yang sangat kecil dan sepele, dari bangun tidur hingga tidur lagi. Baik soal kepribadan, kekeluargaan, bermasyarakat, sampai mengolah negara pun ada di dalam Al-Qur’an. Subhanallah yaa..

GPS Menuju Jannah
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”.(Al-Isra’:9)

Yukk,, tadabburi al-qur’an..dan di amalkan ya..
Biar ngga Cuma hp kita yang ada GPS (petunjuk jalan) ..
Tapi diri kita juga. Biar ngga tersesat di akhirat…





Agar Allah Lancarkan Rizkimu


Infaqkan Hartamu, Agar Allah Lancarkan Rizkimu..
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik” [Saba’/34 : 39]

Kenapa Harus Infaq?
Siapa sih yang mau rizkinya lancar..? pasti semua mau dong..
Nah, ini salah satu caranya,.. menginfaqkan sebagian harta kita dengan ikhlas. Agar Allah ganti dengan yang lebih dari itu,..meringankan beban saudara kita atau kita infaqkan sebagian harta kita untuk Allah semata, dengan ikhlas. Dan memohon kepada Allah SWT agar kita dimudahkan dalam menjalani manis pahitnya kehidupan dan dilancarkan rizkinya min haisu laa yahtasib (dari arah yang tak disangka-sangka).

Akan Dilipat Gandakan Oleh Allah
Itulah sobat,.. indahnya jual beli dengan Allah. Kita berbuat satu kebaikan, Allah balas dengan berkali-kali lipat kebaikan.
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ 

“Perumpaman orang-orang yang menafkahkan hartanya  mereka di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karuniaNya) Lagi Maha Mengetahui.” ( Al-Baqarah :261 )
Bahkan Di Do’akan Pula Oleh Malaikat
Rosulullah SAW bersabda,
“Tidaklah para hamba berada di pagi hari, melainkan pada pagi itu terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak’, sedang yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan (harta) kepada orang yang menahan (hartanya)….” (Mutafaq alaih)

Do’a Malaikat itu mustajab, karena dia makhluk yang nggak pernah maksiat.
Yuk Caper kepada Allah dengan Berinfak..

Kopi Santri (pelajaran dari secangkir kopi)



Kyai :Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.
Santri :Baik, kyai. Tidak berapa lama, sang santri sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.
Kyai :Cobalah kamu rasakan kopimu nak , bagaimana rasa kopimu?
Santri : rasanya sangat pahit sekali kyai
Kyai :Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri :Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, kyai.
Kyai :Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri :Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri :Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, kyai.
Kyai :Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri :sangat manis sekali, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri :Terlalu manis. Malah tidak enak, kyai.
Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?
Santri : rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, kyai.
Kyai : Ketahuilah nak.. pelajaran yg dapat kita ambil dari contoh ini adalah.. jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak? Sejenak sang santri termenung, lalu menjawab. 
Santri : Ya kyai, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup seperlunya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, kyai.
Kyai :Ayo santriku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini. Sang santri lalu mengerjakan perintah kyai.
Kyai :Bagaimana rasanya?
Santri : rasanya nikmat, kyai...
Kyai : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan org2 yang kekurangan.
Santri :Terima kasih atas petuahnya, kyai.

 Selamat ngopi